Pada pesawat listrik AC didapat dari 3 buah generator yaitu 2 buah generator pada engine (engine 1 dan engine 2) dan yang 1 dihasilkan dari generator APU (Auxiliary Power Unit). Generator pada engine menghasilkan listrik dari putaran engine sendiri, listrik yg dibutuhkan pesawat sebesar 115VAC dengan frekuensi 400Hz yg dihasilkan dri generator, namun karena Rpm engine yg memutar generator tidak selalu stabil maka dipasanglah sebuah alat yg bernama CSD(constan speed drive) dimana alat itu berfungsi untuk mengendallikan putaran generator agar selalu constan. Sedangkan pada APU tidak mrnggunakan CSD, karena putaran pada generator APU brputar secara konstan tidak berubah-ubah seperti pada engine, karena pada APU tidak ada idle power atau full power. selain dari generator ada satu lagi alat yg menghasilkan sumber listrik AC ialah static inverter dimana ia berfungsi merubah tegangan DC dari baterai menjadi tegangan AC. namun static inverter hanya digunakan dalam keadaan darurat, dengan kata lain meskipun pesawat dalam keadaan darurat sistem pesawat yg memerlukan sumber listrik AC dapat bekerja.
Macam - macam generator
1) Dilihat dari letak kutub:
a.
Kutub dalam
berputar pada rotor.
b.
Kutub Luar
diam dipasang pada stator.
2) Dilihat dari putaran medan terhadap
rotor:
a. Generator sinkron (serempak):
Kecepatan putaran medan magnit stator (Ns) sama dengan putaran medan rotor
(Nr).
b. Generator Asinkron (tidak serempak)
: Kecepatam medan magnit stator (Ns) tidak selalu sama dengan putaran medan
rotor (Nr).
3) Dilihat dari jenis arus yang
dibangkitkan:
a. Generator arus searah (DC).
b. Generator arus bolak-balik (AC).
4) Dilihat dari Phasa:
a. Generator AC 1 phasa.
b. Generator AC 3 phasa.
5) Dilihat dari bentuk rotor:
a. Rotor kutub menonjol (selent pole):
Digunakan pada pembangkit RPM rendah seperti PLTA, PLTD.
b. Rotor kutub rata (silindris):
Digunakan pada pembangkit RPM tinggi seperti pada PLTG, PLTU.
FUNGSI GENERATOR
Generator berfungsi untuk menghasilkan tegangan dan arus listrik pada pesawat terbang baik AC atau DC. Starter generator disediakan oleh pabrik pesawat dan dimanfaatkan sebagai motor untuk memutarkan engine pada startcycle. Setelah engine start, starter generator berfungsi sebagai DC generator untuk menyediakan semua kebutuhan listrik pada pesawat, serta mengisi accu. Tegangan yang dihasilkan dari Aircraft Generator max 120 Volt AC tetapi penggunaan normal dan pada umumnya menggunakan 115 Volt AC atau sama dengan 400 Hertz. Aircraft Generator menghasilkan putaran dari 4000 RPM sampai 6000 RPM. Prinsip kerja Aircraft Generator adalah merubah energi listrik menjadi energi mekanik dengan menggunakan induksi magnet pada bagian dalam Aircraft Generator, yaitu pada magnet dan pada kumparan kawat konduktor.
PRINSIP KERJA
1) Generator bekerja berdasarkan
hukum Faraday.
2) Apabila suatu batang penghantar
digerakkan didalam suatu medan magnit, yang mempunyai garis gaya magnit dari
arah kutub utara keekutub selatan.
3) Maka pada batang penghantar akan
memotong-motong garis-garis gaya magnit, sehingga akan menimbulkan Gaya
gerak listrik atau EMF (Electro motive force) atau voltage AC.
demikian informasinya, semoga bermanfaat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar